SD Islam Al-Khairiyah Banyuwangi adalah lembaga pendidikan yang berkomitmen mencetak generasi unggul dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan, teknologi, dan nilai-nilai Islami dalam setiap aspek pembelajaran. Berlokasi di lingkungan yang asri dan kondusif, kami menghadirkan suasana belajar yang nyaman untuk mendukung perkembangan akademik, spiritual, dan karakter siswa.
Dengan didukung oleh tenaga pendidik profesional, fasilitas modern, dan program unggulan berbasis akhlak mulia, SD Islam Al-Khairiyah Banyuwangi mengedepankan pendidikan holistik yang menginspirasi siswa untuk berprestasi, kreatif, dan memiliki jiwa kepemimpinan. Selain itu, kami juga menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dan hadits dalam keseharian, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral yang kuat.
Bergabunglah bersama kami dan jadilah bagian dari keluarga besar SD Islam Al-Khairiyah Banyuwangi, tempat di mana masa depan gemilang dimulai dengan langkah kecil yang penuh makna. Kami percaya, bersama-sama, kita dapat membangun generasi penerus yang siap menghadapi tantangan dunia dengan iman, ilmu, dan amal.
بسم الله الرحمن الرحيم
Bulan Penuh Barokah
Hadits Rasulullah SAW ketika menyambut Bulan Ramadhan:
"Wahai manusia, sesungguhnya telah menaungi kamu bulan yang agung dan penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat suatu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Pada bulan itu, Allah menjadikan puasanya sebagai suatu kewajiban dan qiyam atau shalat di malam harinya sebagai ibadah sunnah. Siapa yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebajikan, maka nilainya sama dengan mengerjakan kewajiban di bulan lain. Siapa yang mengerjakan suatu kewajiban dalam bulan Ramadhan tersebut, maka sama dengan menjalankan tujuh puluh kewajiban di bulan lain. Ramadhan itu adalah bulan kesabaran; sedangkan ketabahan dan kesabaran, balasannya adalah surga. Ramadhan adalah bulan pertolongan, pada bulan itu rezeki orang-orang Mukmin ditambah. Siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang yang berpuasa di bulan itu, maka ia akan diampuni dosanya, dibebaskan dari api neraka. Orang itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut. Sedangkan pahala puasa bagi orang yang melakukannya, tidak berkurang sedikitpun. Para sahabat bertanya: "Wahai Rasulullah, kami tidak semua memiliki makanan untuk berbuka bagi orang lain". Bersabda Rasulullah : "Allah memberikan pahala kepada orang yang memberikan sebutir kurma, atau seteguk air, atau seteguk susu". Dialah Ramadhan, bulan yang permulaannya dipenuhi dengan rahmat, periode pertengahannya dipenuhi dengan ampunan dan maghfirah, pada periode terakhirnya merupakan pembebasan manusia dari azab neraka. Barang siapa yang meringankan beban pekerjaan pembantu-pembantu rumah tangganya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya dan membebaskannya dari api neraka. Oleh karena itu dalam bulan Ramadhan ini, hendaklah kamu sekalian dapat meraih empat bagian. Dua bagian pertama untuk memperoleh ridha Tuhanmu dan dua bagian lain adalah sesuatu yang kamu dambakan. Dua bagian yang pertama ialah bersaksi dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan hendaklah memohon ampunan kepada-Nya. Dua bagian yang kedua yaitu kamu memohon (dimasukkan ke dalam) surga dan berlindung dari api neraka. Siapa yang memberi minuman kepada orang yang berpuasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari telagaku, suatu minuman yang seseorang tidak akan merasa haus dan dahaga lagi sesudahnya, sehingga ia masuk ke dalam surga". (Hadits, Riwayat Ibnu Khuzaimah: 1780, Al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman: 3455. redaksi hadits di atas riwayat Ibn Khuzaimah).
Bulan penuh rahmat
Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan sebuah hadits dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW Bersabda:
“Apabila awal malam pada bulan Ramadhan telah tiba, setan-setan dan jin-jin nakal dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup semuanya dan tidak ada satu pun yang terbuka: pintu surga dibuka lebar-lebar semuanya, sehingga tidak ada satu pintu pun yang tertutup. Lalu ada seseorang yang menyeru dengan lantang: Wahai orang yang mencari kebaikan, menghadaplah! Wahai orang yang ingin melakukan keburukan, urung. kanlah: Allah membebaskan orang-orang dari neraka dan hal itu terjadi pada setiap malam.”
Bulan diturunkannya Al-Qur’an
Allah SWT Berfirman:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ
Artinya: “Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” QS. Al-Baqarah: 185
Bulan diwajibkannya ibadah puasa
Allah SWT Berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" QS. AI-Baqoroh:183
Dalam ayat yang lain, Allah SWT Berfirman:
فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: “Barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu” QS. Al-Baqarah: 185
Puasa secara bahasa (etimologi) berarti: menahan. Sedangkan menurut istilah syara'(terminologi) berarti: menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan niat tertentu.
Dasar wajib puasa:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa" QS. AI-Baqoroh:183)
Puasa mulai diwajibkan pada bulan Sya'ban tahun kedua hijriyyah.
Hikmah puasa : menahan hawa nafsu, mengurangi syahwat, memberikan pelajaran bagi si kaya untuk merasakan lapar sehingga menumbuhkan rasa kasih sayang kepada fakir miskin, dan menjaga dari maksiat.
Syarat sah puasa:
1. Islam
2. Berakal
3. Bersih dari haid dan nifas
4. Mengetahui waktu diperbolehkan untuk berpuasa.
Berarti tidak sah puasa orang kafir, orang gila walaupun sebentar, perempuan haid atau nifas dan puasa di waktu yang diharamkan berpuasa, seperti hari raya atau hari tasyriq.
Adapun perempuan yang terputus haid atau nifasnya sebelum fajar maka puasanya tetap sah dengan syarat telah niat, sekalipun belum mandi sampai pagi.
Syarat wajib puasa:
1. Islam
Puasa tidak wajib bagi orang kafir dalam hukum dunia, namun di akhirat mereka tetap dituntut dan diadzab karena meninggalkan puasa selain diadzab karena kekafirannya. Sedangkan orang murtad tetap wajib puasa dan mengqodho' kewajiban-kewajiban yang ditinggalkannya selama murtad.
2.Mukallaf (baligh dan berakal).
Anak yang belum baligh atau orang gila tidak wajib puasa, namun orang tua wajib menyuruh anaknya berpuasa pada usia 7 tahun jika telah mampu dan wajib memukulnya jika meninggalkan puasa pada usia 10 tahun.
3.Mampu mengerjakan puasa (bukan orang lansia atau orang sakit).
Lansia yang tidak mampu berpuasa atau orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh menurut medis wajib mengganti puasanya dengan membayar fidyah yaitu satu mud (7 ,5 ans) makanan pokok untuk setiap harinya.
4. Mukim
Yakni bukan musafir sejauh ± 82 km dan keluar dari batas daerahnya sebelum fajar
Rukun-rukun puasa:
1. Niat
Niat untuk puasa wajib, mulai terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar di setiap harinya. Sedangkan niat untuk puasa sunnah, sampai tergelincirnya matahari (waktu duhur) dengan syarat:
a. diniatkan sebelum masuk waktu dhuhur
b. tidak mengerjakan hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan lain-lain sebelum niat.
Niat puasa Ramadhan yang sempurna:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Artinya: “Saya niat mengerjakan kewajiban puasa bulan Ramadhan esok hari pada tahun ini karena Allah SWT.”
2. Menghindari perkara yang membatalkan puasa. Kecuali jika lupa atau dipaksa atau karena kebodohan yang ditolerir oleh syari'at (jahil ma'dzur). Jahil ma'dzur/kebodohan yang ditolerir syariat ada dua:
a. jauh dari ulama'.
b. baru masuk islam.
Hal-hal yang membatalkan puasa :
1. Masuknya sesuatu ke dalam rongga terbuka yang tembus ke bagian dalam tubuh seperti mulut, hidung, telinga dan lain-lain jika ada unsur kesengajaan, mengetahui keharamannya dan atas kehendak sendiri. Namun jika dalam keadaan lupa, tidak mengetahui keharamannya karena bodoh yang ditolerir atau dipaksa, maka puasanya tetap sah.
2. Murtad, sekalipun masuk islam seketika.
3. Haid, nifas dan melahirkan sekalipun sebentar.
4. Gila meskipun sebentar.
5. Pingsan dan mabuk sehari penuh. Jika masih ada kesadaran sekalipun sebentar, tetap sah.
6. Bersetubuh dengan sengaja dan mengetahui keharamannya.
7. Mengeluarkan mani dengan sengaja, seperti dengan tangan atau dengan menyentuh istrinya tanpa penghalang.
8. Muntah dengan sengaja.
Masalah masalah yang berkaitan dengan puasa:
Hukum menelan dahak :
Hukum masuknya air mandi ke dalam rongga dengan tanpa sengaja:
Hal-hal yang disunnahkan dalam Bulan Ramadhan:
Hal-hal yang dimakruhkan dalam puasa Ramadhan:
Hal-hal yang membatalkan pahala puasa:
* Sebagian artikel dikutip dari Buletin Rabithah Alawiyah
Diposting oleh: Bean